Sabtu, 31 Januari 2015

Etika dan perilaku sosial mahasiswa dikampus J Universitas Gunadarma



BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
            Kampus merupakan pusat kegiatan utama mahasiswa yakni tempat untuk menimba ilmu pengetahuan, wawasan serta pengalaman sedangkan Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu “mos”, dan dalam bentuk jamaknya “mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Setiap komunitas memiliki sistem nilai masing-masing, baik dari unit komunitas yang paling kecil yaitu keluarga, komunitas dunia pendidikan/persekolahan, dan komunitas yang lebih luas lagi yaitu, masyarakat. Para anggota komunitas itu dituntut untuk dapat memahami dan menjalani sistem nilai yang berlaku. Begitupun di lingkungan kampus, setiap civitas akademika diharapkan ikut membangun sistem nilai di lingkungan kampus, baik dosen, karyawan dan mahasiswa.
Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertangung jawab.
Dalam proses belajar diperkuliahan, kehidupan sosial akan terasa sangat berbeda, karena dalam prosesnya terjadi interaksi yang lebih rumit dibandingkan di masa sebelum perkuliahan. Proses sosial yang akan digali adalah proses yang terjadi di kehidupan mahasiswa, khususnya proses sosial yang terjadi di ruang kelas dalam perkuliahan Universitas Gunadarma. Dalam tempat ini terjadi berbagai macam interaksi yang berbeda-beda dari tiap individunya. Hal ini dikarenakan, individu – individu yang menghuni dikampus ini sangat beragam, mulai dari daerah tempat asal mereka, dari beragam profesi, dan dari berbagai macam suku, ras dan agama.
            Dalam perjalanannya mahasiswa yang bermacam-macam itu kelak akan terjadi keharmonisan dengan saling bekerja sama dan bahu membahu untuk menyelesaikan studi di Universitas Gunadarma.
2. Tujuan
  Tujuan pembahasan ini adalah untuk menambah wawasan pengetahuan tentang permasalahan sosial khususnya pengetahuan terhadap Etika dan Perilaku Sosial Mahasiswa di Kampus J Universitas Gunadarma.  Selain itu tujuan dari pada studi kasus ini secara umum adalah untuk menjelaskan Etika dan Perilaku Sosial Mahasiswa di Kampus J Universitas Gunadarma.
3. Sasaran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan kepada para pembaca khususnya generasi muda dapat memahami Etika dan Perilaku Sosial Mahasiswa di Kampus J Universitas Gunadarma.



BAB II
PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Etika dan Perilaku Sosial Mahasiswa di Kampus J Universitas Gunadarma dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :

1.      Kekuatan (Strength)
a. Dapat menjadi hiburan dari rutinitas kantor.
b. Memperbanyak Pertemanan.
c.  Menambah wawasan untuk pendidikan yang lebih tinggi.
d. Ajang pertukaran informasi.

2.      Kelemahan (Weakness)
a.  Menambah beban kehidupan.
b.   Mengurangi waktu istirahat.
c.   Dapat menganggu pekerjaan kantor.
d.  Timbulnya masalah baru.

3.      Peluang (Opportunity)
            a. Munculnya motivasi dikarnakan senasib atau satu nasib antar mahasiswa.
            b. Penyebaran informasi (produk, lowongan, dsb.) dapat dilakukan dengan cepat.
c. Ajang promosi produk kantor.
     d. Adaptasi dengan bermacam budaya dari mahasiswa lain.

4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
           a. Perbedaan suku, budaya, maupun ras dapat menimbulkan perpecahan.
           b. Penyesuaian dengan kondisi kehidupan yang baru.
           c. Menjaga kesahatan maupun kejiwaan dari ketatnya jadwal pekerjaan dan perkuliahan.
     d. Jiwa muda yang labil.


BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. Kesimpulan
a. Dengan adanya perkuliahan penyebaran informasi dapat diakukan dengan cepat.
b. Dapat pula menjadi ajang promosi untuk produk baru yang dikeluarkan oleh kantor.
c. Dengan adanya perkuliahan juga dapat menambah jaringan ataupun pertemanan.
       d. Penyesuaian jadwal maupun lingkungan berperan penting selama melakukan  perkuliahan berlangsung.
2. Rekomendasi
       a. Lebih cerdas dalam bergaul terutama memilih teman.
       b. Dengan jadwal yang super ketat diharapkan para mahasiswa terutama kelas malam agar bias mengatur waktu dengan baik.
       c. Agar dibuat suatu wadah yang menampung suara mahasiswa pada suatu kampus.
       d. Dengan waktu yang sempit diharapkan agar kampus dalam hal ini Universitas Gunadarma untuk memberikan sedikit kelonggaran pada mahsiswa kelas malam.

REFERENSI

  • http://ebookbrowse.com/dampak-positif-dan-negatif-dengan-adanya-teknologi-dan-era-digital-informasi-bagi-masyarakat-pdf-d415143574
  • http://myucomputer.blogspot.com/2009/12/globalisasi-dan-media-digital-antara.html
  • http://mostwantedpost.blogspot.com/2012/01/dampak-negatif-teknologi-informasi-dan.html

Dampak teknologi informasi dan komunikasi terhadap perilaku masyarakat

BAB I
PENDAHULUAN

1.  LATAR BELAKANG MASALAH
Teknologi Infomasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang di masyarakat. Umumnya Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data, meliputi didalamnya : memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi. Perkembangan TIK pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Saat ini tren pengguna e- yang berarti elektronik bermunculan. Seperti e-education, e-government, e- learning dan lainsebaigainya.
Teknologi Informasi dan Komuikasi seakan telah mendarah daging didalam diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah mengglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfasihan buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi Informasi menyebebkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang. Namun, TIK juga memiliki dampak negative terhadap kehidupan, salah satunya yang menonjol adalah di bidang pendidikan. Kenyataan ini yang mendorong penulis untuk mengungkap lebih jauh tentang Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas Pendidikan
2.            TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
  1. Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang apa itu teknologi informasi dan komunikasi.
  2. Untuk mengetahui apa dampak positif dan negative dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarkat.
  3. Sebagai kajian kepada masyarakat berbagai dampak yang dapat timbul dari perkembangan teknologi informasi



3              SASARAN
Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
a.  Kepada masyarakat agar dapat menggunakan teknologi informasi dengan bijak dan bertanggung jawab.
  b. Kepada pemerintah melalui DEPKOMINFO agar lebih meningkatkan kontrol kepada penggunaan teknologi informasi di masyarakat agar tidak terjadi penyalahgunaan di masyarakat
c. Kepada para pengguna internet agar waspada terhadap cyber crime

BAB II
PERMASALAHAN

            2.1        Kekuatan ( strength),
Beberapa point positif dari teknologi informasi dan komunikasi :
      1.    Kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dibantu perangkat yang semakin berkembang dan praktis.
      2.   Kita mampu berkomunikasi dengan orang lain melalui fasilitas e-mail, chat, bahkan saling bertatapan hanya dengan melalui internet.
      3.    Kita dapat dengan mudah untuk mencari informasi tentang suatu hal melalui internet.
            2.2        Kelemahan ( weakness )
1.    Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu langsung.
2.    Dengan mudahnya informasi di cetak ulang tanpa izin dari pemberi informasi atau tanpa menulis sumbernya. hal ini biasa disebut 'copast' copy paste.
3.    Hanpir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga angka pengganguran makin meningkat
2.3        Peluang ( opportunity)
1.      Peluang Munculnya para penipu yang memanfaatkan internet.
2.      Munculnya perjudian di internet
3.      Munculnya pornografi di internet
2.4        Peluang (opportunity)
      a.       Masih banyaknya daerah-daerah di indonesia yang belum terjangkau koneksi internet
         b.      Faktor koneksi internet yang lambat.
      c.       Peran pemerintah masih dirasa kurang dalam mengawasi konten-konten di internet.



BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1 Kesimpulan
1.     Teknologi Informasi merupakan sebuah cara untuk mengolah data (memproses , mendapatkan, menyusun, memanipulasi, mempublikasikan data) untuk menghasilkan informasi-informasi yang berkualitas. Dengan teknologi informasi kita dapat memperoleh dan mengetahui tentang informasi-informasi dari berbagai belahan dunia tanpa harus mengunjunginya serta kita dapat mengetahui informasi lebih cepat dan lebih luas jangkauannya.
2.      Teknologi informasi juga memberikan dampak-dampak terhadap masyarakat semisal, kita lebih mudah dalam menyelesaikan pekerjaan karena adanya teknologi, dengan teknologi informasi kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan fasilitas e-mail, chatting; Selain itu, dengan TI kita dapat berbelanja memalui situs-situs dan jejaring sosial tertentu. Untuk para pelajar, dengan adanya teknologi informasi pelajar dapat mencari materi-materi yang menunjang pembelajaran dengan mencari di dalam internet, dll
3.    Selain memberikan dampak-dampak positif yang sangat banyak, teknologi informasi juga memberikan dampak-dampak negatif, semisal : munculnya situs-situs porno(pornografi), meningkatnya plagiatisme, mengurangi sifat sosial manusia karena lebih cenderung menggunakan internet dari pada bertemu secara langsung, akibatnya terjadi perubahan interaksi sosial, serta meluasnya perjudian.

2  Rekomendasi
1.      Kita dapat dengan mudah untuk mencari informasi tentang suatu hal melalui internet, oleh karena itu pemerintah diharapkan dapat mengawasi segala informasi yang ada di internet sehingga tidak ada konten pornografi yang bebas di akses oleh sembarang orang terutama anak dibawah umur.
2.     Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga angka pengganguran makin meningkat, diharapkan kepada pelaku dunia industry dapat lebih memberikan keterampilan kepada masyarakat agar dapat menggurangi penggunaan robot-robot sehingga mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja manusia.
3.     Peluang Munculnya para penipu yang memanfaatkan internet. Diharapkan para masyarakat tidak mudah percaya kepada orang-orang di dunia maya terutama dalam melakukan transaksi jual-beli.
4.     Masih banyaknya daerah-daerah di indonesia yang belum terjangkau koneksi internet, diharapkan peran pemerintah dalam memperluas kegunaan teknologi informasi dan komunikasi di daerah-daerah terpencil dan memberikan sosialisasi agar teknologi tersebut tidak disalah gunakan.

 
REFERENSI


dampak sosial urbanisasi kota besar diindonesia



BAB I
PENDAHULUAN
1.   Latar Belakang
Dalam teori, disebutkan bahwa urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Dewasa ini, urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota.
Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap. Terutama pada momen pasca lebaran, dimana banyak orang-orang dari desa berbondong- bondong ke kota-kota besar dengan tujuan untuk mengadu nasib hidup dikota besar seperti Jakarta dan momen tersebut lama-kelamaan menjadi suatu kebiasaan di setiap tahunnya, semakin lama semakin meningkat jumlahnya sehingga menyebabkan fenomena urbanisasi dimana terdapat sentralisasi kependudukan di kota besar
2. Tujuan Urbanisasi
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang  biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.  Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau  faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Tujuan utama Urbanisasi adalah ingin membuat hidup lebih baik.

3. Sasaran Urbanisasi
Kota-kota besar merupakan kota tujuan arus urbanisasi, karena dipandang sebagai tempat yang bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar dibanding berwirausaha di kampung sendiri. Karene terdapat banyak perusahaan – perusahaan besar yang mampu membayar dengan bayaran yang besar plus dengan jaminan tranportasi, kesehatan dan asuransi. Kkota-kota besar banyak menjanjikan lapangan kerja yang lebih luas dan fasilitas sarana dan prasarana yang lebih lengkap. Karena kota-kota besar biasanya menjadi pusat penggerak roda perekonomian yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Biasanya kota yang menjadi sasaran urbanisasi antara lain: DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bekasi. Dll.


 
BAB II
PERMASALAHAN

2.1        KEKUATAN URBANISASI
Dengan adanya urbanisasi justru akan menguntungkan kota tujuan urbanisasi. Bagi kota tujuan urbanisasi, manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
a. Urbanisasi dapat meningkatkan kemampuan seseorang (skill) karena mereka dituntut untuk memiliki multitalented. Sehingga dapat mengembangkan diri seseorang agar orang tersebut memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam masyarakat.
b.   Tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terpenuhi, dimana banyak industri, perdagangan dan lain-lain yang membutuhkan tenaga kerja, dan dengan adanya urbanisasi maka kebutuhan tenaga kerja teratasi sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pihak penyedia tenaga kerja maupun tenaga kerja yang ada.
c.    Dengan adanya urbanisasi dapat meningkatkan taraf hidup seseorang, karena mereka dapat hidup yang lebih baik dengan sarana dan prasarana yang mendukung di kota besar.
d.   Dengan adanya urbanisasi mampu memberikan cara pandang yang baru bagi masyarakat urbanisasi, Karena cara pandang masyarakat di desa dan di kota berbeda, maka mereka dapat mengetahui cara pandang dari kedua sisi tersebut, sehingga hal ini dapat mengubah cara berfikir mereka dalam menentukan suatu keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada.
Selain itu urbanisasi akan berpengaruh besar dalam dunia industri bila seseorang atau penduduk yang melakukan uranisasi memiliki kemampuan dan skill yang memadai.
2.2        KELEMAHAN URBANISASI
Karena semakin banyaknya orang atau penduduk yang melakukan urbanisasi dari tahun ke tahun, sekarang kegiatan urbanisasi dikota-kota besar sulit untuk dikontrol, bahkan banyak orang yang melakukan urbanisasi dengan persiapan yang tidak matang & hanya sekedar mengadu nasib. Hal itu yang menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak sedikitnya penduduk yang melakukan urbanisasi datang hanya untuk mengadu nasib, sehingga mereka tidak memiliki modal kemampuan (skill) yang dibutuhkan karena mereka hanya bermodalkan tekad yang kuat. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pengangguran serta kemiskinan.
b. Banyaknya jumlah yang melakukan urbanisasi sehingga tidak terkontrolnya sarana dan prasarana yang tersedia. Dampaknya adalah tidak adanya tempat tinggal yang memadai.
c.  Banyaknya jumlah urbanisasi mengakibatkan menipisnya penduduk desa.Akibatnya banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan untuk usaha.
d. Menjadi ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan dan libih banyak yang ditolak daripada diterima. Sehingga pengagguran menjadi meningkat.
e.  Adanya pengangguran yang bertambah banyak akibat urbanisasi dan tidak punya pekejaan tetap membuat para urban tidak bisa pulang ke desa karena tidak ada biaya pulang sehingga kepadatan penduduk di kota besar semakin bertambah dengan tempat tinggal seadanya dan kesejahteraan pun menjadi bekurang.
f.  Karena terjepit biaya, bagi mereka yang penganggura banyak yang menjadi pengemis, pengamen, wanita penghibur, pekerja seks komersial, gigolo, pencopet, penjambret, penodong, dan pencuri.
Banyak juga yang terjerumus akan dunia malam, narkoba, dan menjadi preman
Sebenarnya masih banyak hal-hal yang dapat menyebabkan urbanisasi penduduk yang tidak terkendali.
2.3        PELUANG URBANISASI
A.          Faktor Penarik (Pull Factors)
Orang desa tertarik ke kota adalah suatu yang lumrah yang sebab-sebabnya bagi individu atau kelompok mungkin berbeda satu sama lain dilihat dari kepentingan individu tadi. Beberapa alasan yang menarik mereka pindah ke kota diantaranya adalah:
  1. Melanjutkan sekolah, karena di desa tidak ada fasilitasnya atau mutu kurang
  2. Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau mudahnya membuka usaha kecil-kecilan
  3. Tingkat upah di kota yang lebih tinggi
  4. Keamanan di kota lebih terjamin
  5. Hiburan lebih banyak
  6. Kebebasan pribadi lebih luas
  7. Adat atau agama lebih longgar
B.           Faktor Pendorong (Push Factors)
Di sisi lain kota mempunyai daya tarik, di pihak lain keadaan tingkat hidup di desa umumnya mempercepat proses urbanisasi tersebut, hal ini menjadi faktor pendorong tumbulnya urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud diantaranya adalah:
  1. Keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis
  2. Keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi
  3. Lapangan kerja yang hampir tidak ada
  4. Pendapatan yang rendah
  5. Keamanan yang kurang
  6. Adat istiadat yang ketat
  7. Kurang fasilitas pendidikan
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa faktor utama penyebab timbulnya urbanisasi yang paling kuat adalah faktor ekonomi (menjadi motif utama para migran), selain itu disusul dengan faktor tingkat pendidikan. Penyebab lain dari terjadinya urbanisasi adalah karena terjadinya “overruralisasi” yaitu tingkat dan cara produksi di pedesaan terdapat terlalu banyak orang.
2.4        TANTANGAN URBANISASI
Dari segi pemerintahan masalah urbanisasi menjadi permasalahan untuk mengontrol keadaan dikota. Apakah pemerintahan mampu mengontrol urbanisasi dan pertumbuhan penduduk pada daerah atau kota tersebut. Tentunya harapan bersama Urbanisasi ini menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan karena salah satu faktor dominan penyebab Urbanisasi adalah faktor ekonomi. Peranan Pemerintah dalam Urbanisasi ini bisa diminimalisir kerugiannya dan dimaksimalkan manfaatnya.



BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1        Kesimpulan
  1. Masalah urbanisasi ini dapat ditangani dengan memperlambat laju pertumbuhan populasi kota yaitu diantaranya dengan membangun desa, adapun program-program yang dikembangkan diantaranya:
  2. Intensifikasi pertanian
  3. Mengurangi/ membatasi tingkat pertambahan penduduk lewat pembatasan kelahiran, yaitu program Keluarga Berencana
  4. Mengembangkan lapangan kerja dan meningkatkan standar Upah Minimum Regional (UMR) di pedesaan
  5. Program pelaksanaan transmigrasi
  6. Penyebaran pembangunan fungsional di seluruh wilayah
  7. Pengembangan teknologi menengah bagi masyarakat desa
  8. Perlu dukungan politik dari pemerintah, diantaranya adanya kebijakan seperti reformasi tanah

3.2        Rekomendasi
Banyaknya orang atau penduduk yang melakukan urbanisasi membuat urbanisasi menjadi sulit untuk dikendali. Salah  satu solusinya adalah pemerintah melakukan penanganan yang lebih serius dengan cara pengalihan tempat tujuan urbanisasi.
  1. Membuka lapangan pekerjaan didaerah-daerah khususnya pedesaan.
  2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di derah pedesaan.
  3. Menyetarakan kota-kota lain dengan kota-kota besar yang telah bekembang agar kota yang telah berkembang tidak semakin padat.
  4. Sosialisasi kepada masyarakat tentang lapangan pekerjaan lebih ditingkatkan lagi agar tidak ada lagi orang yang melakukan urbanisasi tanpa mempunyai kemampuan yang memadai.
Mungkin bila hal tersebut dapat diwujudkan, maka urbanisasi penduduk akan lebih bisa dikendalikan dan kegiatan perekonomian akan lebih merata pada setiap daerah dan Indonesiapun tingkat kemiskinan akan menurun.


 
REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
http://mustanirafif.blogspot.com/2012/06/dampak-urbanisasi-terhadap-kehidupan-di.html