Sabtu, 31 Januari 2015

dampak sosial urbanisasi kota besar diindonesia



BAB I
PENDAHULUAN
1.   Latar Belakang
Dalam teori, disebutkan bahwa urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Dewasa ini, urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota.
Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap. Terutama pada momen pasca lebaran, dimana banyak orang-orang dari desa berbondong- bondong ke kota-kota besar dengan tujuan untuk mengadu nasib hidup dikota besar seperti Jakarta dan momen tersebut lama-kelamaan menjadi suatu kebiasaan di setiap tahunnya, semakin lama semakin meningkat jumlahnya sehingga menyebabkan fenomena urbanisasi dimana terdapat sentralisasi kependudukan di kota besar
2. Tujuan Urbanisasi
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang  biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.  Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau  faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Tujuan utama Urbanisasi adalah ingin membuat hidup lebih baik.

3. Sasaran Urbanisasi
Kota-kota besar merupakan kota tujuan arus urbanisasi, karena dipandang sebagai tempat yang bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar dibanding berwirausaha di kampung sendiri. Karene terdapat banyak perusahaan – perusahaan besar yang mampu membayar dengan bayaran yang besar plus dengan jaminan tranportasi, kesehatan dan asuransi. Kkota-kota besar banyak menjanjikan lapangan kerja yang lebih luas dan fasilitas sarana dan prasarana yang lebih lengkap. Karena kota-kota besar biasanya menjadi pusat penggerak roda perekonomian yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Biasanya kota yang menjadi sasaran urbanisasi antara lain: DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bekasi. Dll.


 
BAB II
PERMASALAHAN

2.1        KEKUATAN URBANISASI
Dengan adanya urbanisasi justru akan menguntungkan kota tujuan urbanisasi. Bagi kota tujuan urbanisasi, manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
a. Urbanisasi dapat meningkatkan kemampuan seseorang (skill) karena mereka dituntut untuk memiliki multitalented. Sehingga dapat mengembangkan diri seseorang agar orang tersebut memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam masyarakat.
b.   Tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terpenuhi, dimana banyak industri, perdagangan dan lain-lain yang membutuhkan tenaga kerja, dan dengan adanya urbanisasi maka kebutuhan tenaga kerja teratasi sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pihak penyedia tenaga kerja maupun tenaga kerja yang ada.
c.    Dengan adanya urbanisasi dapat meningkatkan taraf hidup seseorang, karena mereka dapat hidup yang lebih baik dengan sarana dan prasarana yang mendukung di kota besar.
d.   Dengan adanya urbanisasi mampu memberikan cara pandang yang baru bagi masyarakat urbanisasi, Karena cara pandang masyarakat di desa dan di kota berbeda, maka mereka dapat mengetahui cara pandang dari kedua sisi tersebut, sehingga hal ini dapat mengubah cara berfikir mereka dalam menentukan suatu keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada.
Selain itu urbanisasi akan berpengaruh besar dalam dunia industri bila seseorang atau penduduk yang melakukan uranisasi memiliki kemampuan dan skill yang memadai.
2.2        KELEMAHAN URBANISASI
Karena semakin banyaknya orang atau penduduk yang melakukan urbanisasi dari tahun ke tahun, sekarang kegiatan urbanisasi dikota-kota besar sulit untuk dikontrol, bahkan banyak orang yang melakukan urbanisasi dengan persiapan yang tidak matang & hanya sekedar mengadu nasib. Hal itu yang menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak sedikitnya penduduk yang melakukan urbanisasi datang hanya untuk mengadu nasib, sehingga mereka tidak memiliki modal kemampuan (skill) yang dibutuhkan karena mereka hanya bermodalkan tekad yang kuat. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pengangguran serta kemiskinan.
b. Banyaknya jumlah yang melakukan urbanisasi sehingga tidak terkontrolnya sarana dan prasarana yang tersedia. Dampaknya adalah tidak adanya tempat tinggal yang memadai.
c.  Banyaknya jumlah urbanisasi mengakibatkan menipisnya penduduk desa.Akibatnya banyak lahan kosong yang tidak dimanfaatkan untuk usaha.
d. Menjadi ketatnya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan dan libih banyak yang ditolak daripada diterima. Sehingga pengagguran menjadi meningkat.
e.  Adanya pengangguran yang bertambah banyak akibat urbanisasi dan tidak punya pekejaan tetap membuat para urban tidak bisa pulang ke desa karena tidak ada biaya pulang sehingga kepadatan penduduk di kota besar semakin bertambah dengan tempat tinggal seadanya dan kesejahteraan pun menjadi bekurang.
f.  Karena terjepit biaya, bagi mereka yang penganggura banyak yang menjadi pengemis, pengamen, wanita penghibur, pekerja seks komersial, gigolo, pencopet, penjambret, penodong, dan pencuri.
Banyak juga yang terjerumus akan dunia malam, narkoba, dan menjadi preman
Sebenarnya masih banyak hal-hal yang dapat menyebabkan urbanisasi penduduk yang tidak terkendali.
2.3        PELUANG URBANISASI
A.          Faktor Penarik (Pull Factors)
Orang desa tertarik ke kota adalah suatu yang lumrah yang sebab-sebabnya bagi individu atau kelompok mungkin berbeda satu sama lain dilihat dari kepentingan individu tadi. Beberapa alasan yang menarik mereka pindah ke kota diantaranya adalah:
  1. Melanjutkan sekolah, karena di desa tidak ada fasilitasnya atau mutu kurang
  2. Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau mudahnya membuka usaha kecil-kecilan
  3. Tingkat upah di kota yang lebih tinggi
  4. Keamanan di kota lebih terjamin
  5. Hiburan lebih banyak
  6. Kebebasan pribadi lebih luas
  7. Adat atau agama lebih longgar
B.           Faktor Pendorong (Push Factors)
Di sisi lain kota mempunyai daya tarik, di pihak lain keadaan tingkat hidup di desa umumnya mempercepat proses urbanisasi tersebut, hal ini menjadi faktor pendorong tumbulnya urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud diantaranya adalah:
  1. Keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis
  2. Keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi
  3. Lapangan kerja yang hampir tidak ada
  4. Pendapatan yang rendah
  5. Keamanan yang kurang
  6. Adat istiadat yang ketat
  7. Kurang fasilitas pendidikan
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa faktor utama penyebab timbulnya urbanisasi yang paling kuat adalah faktor ekonomi (menjadi motif utama para migran), selain itu disusul dengan faktor tingkat pendidikan. Penyebab lain dari terjadinya urbanisasi adalah karena terjadinya “overruralisasi” yaitu tingkat dan cara produksi di pedesaan terdapat terlalu banyak orang.
2.4        TANTANGAN URBANISASI
Dari segi pemerintahan masalah urbanisasi menjadi permasalahan untuk mengontrol keadaan dikota. Apakah pemerintahan mampu mengontrol urbanisasi dan pertumbuhan penduduk pada daerah atau kota tersebut. Tentunya harapan bersama Urbanisasi ini menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan karena salah satu faktor dominan penyebab Urbanisasi adalah faktor ekonomi. Peranan Pemerintah dalam Urbanisasi ini bisa diminimalisir kerugiannya dan dimaksimalkan manfaatnya.



BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

3.1        Kesimpulan
  1. Masalah urbanisasi ini dapat ditangani dengan memperlambat laju pertumbuhan populasi kota yaitu diantaranya dengan membangun desa, adapun program-program yang dikembangkan diantaranya:
  2. Intensifikasi pertanian
  3. Mengurangi/ membatasi tingkat pertambahan penduduk lewat pembatasan kelahiran, yaitu program Keluarga Berencana
  4. Mengembangkan lapangan kerja dan meningkatkan standar Upah Minimum Regional (UMR) di pedesaan
  5. Program pelaksanaan transmigrasi
  6. Penyebaran pembangunan fungsional di seluruh wilayah
  7. Pengembangan teknologi menengah bagi masyarakat desa
  8. Perlu dukungan politik dari pemerintah, diantaranya adanya kebijakan seperti reformasi tanah

3.2        Rekomendasi
Banyaknya orang atau penduduk yang melakukan urbanisasi membuat urbanisasi menjadi sulit untuk dikendali. Salah  satu solusinya adalah pemerintah melakukan penanganan yang lebih serius dengan cara pengalihan tempat tujuan urbanisasi.
  1. Membuka lapangan pekerjaan didaerah-daerah khususnya pedesaan.
  2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di derah pedesaan.
  3. Menyetarakan kota-kota lain dengan kota-kota besar yang telah bekembang agar kota yang telah berkembang tidak semakin padat.
  4. Sosialisasi kepada masyarakat tentang lapangan pekerjaan lebih ditingkatkan lagi agar tidak ada lagi orang yang melakukan urbanisasi tanpa mempunyai kemampuan yang memadai.
Mungkin bila hal tersebut dapat diwujudkan, maka urbanisasi penduduk akan lebih bisa dikendalikan dan kegiatan perekonomian akan lebih merata pada setiap daerah dan Indonesiapun tingkat kemiskinan akan menurun.


 
REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
http://mustanirafif.blogspot.com/2012/06/dampak-urbanisasi-terhadap-kehidupan-di.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar